WELCOME TO JAGUAR303 BONUS CASHBACK 5-15% SPORTBOOK,CASHBACK SABUNG AYAM (COCKFIGHTING) 5% - 15%,PROMO BONUS ROLLINGAN CASINO LIVE 0.7%,PROMO BONUS 10% BOLA TANGKAS,HOT PROMO BONUS REFERRAL 2% SEUMUR HIDUP

JAGUAR303http://jaguar303bet.info/sportbook bonussbobet casinosabung ayam

MANCHESTER UNITED DAN KELEMAHAN YANG TERSEBAR DI SETIAP LINI

 

Manchester United dan Kelemahan yang Tersebar di Setiap Lini

Berita Bola - Manchester United menelan kekalahan telak saat bertandang ke markas Newcastle dalam lanjutan Premier League 2024/2025 pada Minggu, 13 April 2025. Pasukan Ruben Amorim harus mengakui keunggulan Newcastle dengan skor 1-4 dalam laga yang memperlihatkan kelemahan di setiap lini tim tamu.

 
Gol pertama datang melalui Sandro Tonali pada menit ke-24, yang membawa tuan rumah unggul. Meskipun sempat menyamakan kedudukan lewat gol Alejandro Garnacho pada menit ke-37, MU tak mampu bertahan dari gempuran Newcastle.
 
Dengan tiga gol tambahan dari Harvey Barnes pada menit ke-49 dan 64, serta Bruno Guimaraes menit ke-77, Newcastle membuat MU terkapar. MU pun pulang dengan tangan hampa.
 
Rapuh di Belakang
 
Altay Bayindir, yang dipercaya menjaga gawang, tampil cukup baik dengan beberapa penyelamatan, termasuk ketika menepis tendangan Isak. Namun, dia tak mampu menghindari kesalahan fatal, seperti tendangan lemah yang berujung gol untuk Bruno Guimaraes. Penampilan yang jauh dari sempurna membuatnya tampak tak akan dimainkan lagi di laga melawan Lyon.
 
Di posisi bek kanan, Noussair Mazraoui tampil tenang di babak pertama, tapi setelahnya, dia memberikan bola kepada Barnes yang dengan mudah mencetak gol kedua Newcastle. Begitu juga dengan Victor Lindelof, yang pada awalnya tidak terlalu tertekan, tapi gagal menutup pergerakan Barnes dengan baik saat gol kedua tercipta.
 
Leny Yoro, meskipun bermain cukup baik secara keseluruhan, juga tidak dapat menutupi kelemahannya dalam menghalau gol kedua Barnes. Kinerja barisan belakang ini menunjukkan betapa rapuhnya pertahanan MU pada pertandingan kali ini.
 
Lini Tengah Kacau
 
Manuel Ugarte, yang seharusnya menjadi jangkar di lini tengah, tampil sangat buruk. Sebagai penghubung antara pertahanan dan serangan, dia tidak bisa mengatasi dominasi Newcastle di lini tengah, terutama saat berhadapan dengan Sandro Tonali dan Bruno Guimaraes. Ugarte tak hanya gagal mengimbangi permainan, tapi juga memberikan ruang bagi gol pertama tuan rumah.
 
Christian Eriksen yang dipaksa bermain sebagai starter juga tak dapat berbuat banyak. Terlihat jelas bahwa dia tidak dapat mengikuti ritme permainan yang intens. Perannya di lini tengah terasa kurang efektif dan kesulitan dalam mengontrol bola menjadi masalah yang semakin memperburuk situasi.
 
Harry Amass, meskipun debutnya penuh tantangan, menunjukkan semangat dan usaha yang lebih dari rekan-rekannya. Walau penampilannya jauh dari sempurna, dia menunjukkan bahwa dia bisa memberikan kontribusi lebih jika diberi kesempatan lebih banyak. Namun, kehadirannya tak mampu menanggulangi kekacauan yang terjadi di lini tengah.
 
Serangan Tanpa Arah
 
Di lini depan, Alejandro Garnacho sempat memberikan harapan dengan gol penyama kedudukan pada menit ke-37. Namun, setelah itu, dia tak mampu memberikan tekanan lebih. Performanya yang sedikit lebih baik dari rekan-rekannya tak cukup untuk mengangkat tim dan dia digantikan lebih cepat dari yang diperkirakan.
 
Bruno Fernandes, meskipun terus berusaha untuk mempertahankan tempo permainan tinggi, harus berjuang sendirian. Dia sering terlihat kecewa dengan kurangnya dukungan dari rekan setim yang lainnya. Fernandes adalah satu-satunya pemain yang tampak memiliki tekad, tetapi jelas bahwa usahanya tidak cukup untuk menyelamatkan tim.
 
Joshua Zirkzee, yang diharapkan menjadi ujung tombak serangan, tak mampu memberikan kontribusi maksimal. Meskipun sempat berlari cepat dan menciptakan peluang, cedera memaksanya keluar dari lapangan sebelum dapat memberikan ancaman nyata bagi pertahanan Newcastle.
 
Minim Dampak dari Bangku Cadangan
 
Patrick Dorgu, yang masuk menggantikan Garnacho, tidak dapat memberikan dampak yang berarti. Dia kesulitan untuk membangun serangan dan terlihat kekurangan momentum untuk menciptakan peluang. Penampilannya yang kurang impresif menunjukkan ketidakmampuan untuk mengubah jalannya pertandingan.
 
Mason Mount, yang juga masuk sebagai pengganti, tidak menunjukkan performa yang cukup untuk mengubah keadaan. Tak ada kontribusi berarti dari dirinya dan dia tidak mampu menambah daya serang tim yang sudah rapuh. Begitu juga dengan Rasmus Hojlund, yang masuk dan tidak memberikan ancaman berarti terhadap lini pertahanan Newcastle.
 
Luke Shaw, yang baru kembali setelah empat setengah bulan absen, hanya tampil sebentar dan tak memberikan kontribusi signifikan. Kobbie Mainoo, yang masuk di menit-menit akhir, jelas tidak mampu membuat perbedaan.
 
Dari barisan pertahanan yang mudah ditembus, lini tengah yang tak berdaya, hingga serangan yang tumpul, semuanya terlihat gagal memenuhi ekspektasi. Kekalahan telak 1-4 ini menunjukkan banyak kelemahan di setiap lini yang harus segera diperbaiki oleh Ruben Amorim jika tak ingin musim MU berakhir dengan tragis.JudiOnline

 

Minimal Deposit 💸 IDR 50.000 & (PULSA 60.000 POTONGAN 15%)
Minimal Penarikan 💰 IDR 50.000
Metode Deposit
🏦BCA, BNI, BRI, Mandiri 🪙Dana, Gopay, OVO, LinkAja